Sabtu, Juni 14, 2025

Seriusi Kerjasama Internasional; IAIM Lumajang dan UiTM Malaysia adakan Forum Antar Bangsa Waqof Pendidikan Tinggi Malaysia-Indonesia

 

Rembau Negeri Sembilan- Menindaklanjuti kerjasama Internasional antara Universitas Teknologi Mara (UiTM) Cawangan Negeri Sembilan Malaysia dengan Institut Agama Islam Miftahul Ulum (IAIM) Lumajang, ditindaklanjuti dengan melaksanakan Forum Antar Bangsa Waqof Pendidikan Tinggi Malaysia-Indonesia dengan tema Peran Wakaf untuk memperkasa Institusi Pendidikan Tinggi; Perspektif Malaysia dan Indonesia pada hari kamis, 10 Oktober 2024 Jam 10.00 sampai 12.00 waktu Malaysia yang bertempat di Ruang Studio TV UiTM Rembau Negeri Sembilan Malaysia. Pada kegiatan ini menghadirkan narasumber dari dua negara, Dr. Mohd Arsyan Safwan Kamaruzzaman, Lecture UiTM Cawangan Negeri Sembilan, Mochammad Hisan, Rektor IAIM Lumajang dan Prof. Dr. H. MN Harisuddin, Guru Besar UIN KHAS Jember dan Direktur Lembaga Wakaf Darul Hikam Jember.

Prof. Madya Dr. Siti Sara Ibrahim, Timbalan Rektor III UiTM Cawangan Negeri Sembilan pada saat membuka acara menyampaikan, di samping sebagai bentuk implementasi dari kerjasama dari antara UiTM Malaysia dengan IAIM Lumajang yang sudah terjalin, kegiatan ini akan memberi impact pengayaan kajian wakaf dari dua negara, Indonesia dan Malaysia.

“Indonesia dengan mayoritas muslim, tentu ada hal yang tidak dimiliki Malaysia dan begitu sebaliknya, karenanya kegiatan ini sangat penting dan sangat bermanfaat sekali”, tutur Siti Sara.

Lebih lanjut, Siti Sara menuturkan kegiatan ini disiarkan live melalui chanel resmi UiTM Cawangan Negeri Sembilan Malaysia dan bisa disaksikan melalui kanal youtube KORPORAT UiTM CNS https://www.youtube.com/watch?v=DVBMIkBMaRA, akun facebook dan media sosial UiTM lainnya.

Dr. Mohd Arsyad, panelis pertama mengulas konsep dan teori wakaf hingga peran penting wakaf dalam memperkuat dunia pendidikan di Malaysia. Menurut penuturannya “Kemajuan pendidikan tidak terkecuali di Malaysia tidak terlepas dari pemanfaatan dana wakaf. Kita bisa melihat bagaimana Universitas Al-Azhar Cairo Mesir menjadi perguruan tinggi yang kokoh di dunia dengan memanfaatkan dana wakaf”, jelas dosen UiTM ini.

Dilanjutkan oleh Mochammad Hisan S.Psi, M.Sos, Rektor IAIM Lumajang dalam penjelasannya menuturkan pengelolaan wakaf di IAIM Lumajang sangat berperan penting dalam pemenuhan sarana prasarana pendidikan tinggi. “Pengelolaan wakaf di IAIM Lumajang menjadi salah satu alternatif pembiayaan yang sangat membantu, apalagi IAIM adalah lembaga private, pembiayaan operasional pendidikannya tidak disuport oleh negara”, terang cak Hisan.

Karenanya menurut Hisan, apabila wakaf ini bisa digalakkan, dimasyarakatkan dan bisa dijadikan sebagai gaya hidup terutama oleh masyarakat di Kabupaten Lumajang yang mayoritas muslim, bisa dipastikan masa depan dunia pendidikan sangat cerah.

Sementara Prof. Dr. MN Harisuddin, M.Fil.I menjelaskan pemanfaatan wakaf sebenarnya tidak hanya menunjang dunia pendidikan, tapi juga bisa pada kesejahteraan masyarakat, kesehatan dan lain sebagainya. “Umat muslim Indonesia yang terkenal dengan awarenessnya, pemanfaatan wakaf sudah dikembangkan pada sektor kesehatan, sudah ada beberapa rumah sakit (hospital) yang didirikan dari dana wakaf”, terang pak Haris, panggilan akrabnya.

Disamping para narasumber dan Timbalan Rektor III, kegiatan ini dihadiri oleh para pejabat UiTM Cawangan Negeri Sembilan diantaranya Timbalan Rektor I UiTM Cawangan Negeri Sembilan, Penolong Rektor UiTM Kampus Rembau dan para pejabat lainnya. Forum Antar Bangsa Waqof Pendidikan Tinggi Malaysia-Indonesia ini dipandu moderator, Dr. Mohd Kamel Mat Saleh, Lecture UiTM Cawangan Negeri Sembilan Malaysia.

Reporter: Farhans

Editor: Nabila

 

 

Artikel Terkait

Artikel Terbaru