Selasa, Juni 10, 2025

Makan Bergizi Gratis, Program Ambisius Tanpa Kalkulasi

Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah program ambisius Prabowo yang dimasukkan dalam visi dan misinya saat Pilpres 2024. Presiden RI ke-8 ini yakin bahwa MBG dapat memperbaiki generasi penerus di masa yang akan datang sebab menurutnya dengan makanan bergizi akan berdampak positif terhadap anak, khususnya dalam meningkatkan kemampuan akademik.

“Saya percaya dalam waktu yang tidak lama kita akan melihat peningkatan hasil kemampuan akademis anak-anak kita,” ujar Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 22 Januari 2025.

Kemungkinan, Prabowo ngotot menerapkan program Makan Bergizi Gratis setelah melihat sejumlah negara yang menjalankannya, seperti Australia, Brazil, Finlandia, Jepang, Jerman dan Prancis. Kengototan Prabowo terlihat sejak massa Pilpres berlangsung, program unggulan yang selalu jadi jualannya adalah Makan Bergizi Gratis.

Popularitas program MBG, mengalahkan sejumlah program yang ditawarkan kandidat lainnya, baik dari Anis-Cak Imin maupun Ganjar-Mahfud MD. Publik seolah yakin bahwa MBG satu-satunya solusi untuk memecahkan berbagai problem pendidikan. Terbukti, Prabowo menang dengan angka 58%, hampir menyapu bersih seluruh provinsi yang ada.

Menurut Rocky Gerung, 78 % masyarakat Indonesia hanya tamatan Sekolah Dasar. Sehingga, Ia menyimpulkan bahwa hal tersebut menjadikan pemilu 2024 tidak bermutu. Barangkali, angka tersebut yang menjadikan program MBG diterima oleh masyarakat sebab mereka tidak dapat menganalisa secara komprehensif, apakah program MBG bisa dilaksanakan dengan kemampuan APBN saat ini tanpa harus mengorbankan program lainnya.

Faktanya, program MBG ini sepertinya tanpa melalui kalkulasi yang matang dengan kemampuan APBN. Akibatnya, ketika dipaksanakan terlaksana, banyak memakan korban. Setelah keluar Inpres Nomor 1 Tahun 2025 perihal efisiensi anggaran telah menyebabkan kenaikan angka pengangguran, di Jember 13 ribu honorer dirumahkan sejak 2 Januari 2025, ini belum di kabupaten lain seluruh Indonesia.

Komisi Yudisial juga menyampaikan bila lembaganya terancam tidak mampu untuk membayar karyawannya sampai akhir tahun 2025. Pekerja kasar, juga akan terdampak sebab Kementerian PU hanya akan membangun sekian puluh meter seluruh Indonesia, mereka yang terbiasa bekerja di sektor proyek pemerintah menjadi buruh kasar akan menganggur.

Pidato Prabowo saat acara Kongres Muslimat NU di Surabaya, tidak lebih hanya sekedar omon-omon retoris belaka. Ia mengenyampingkan berbagai persoalan yang muncul sejak dirinya mengeluarkan Inpres. Ia tidak akan mendengar curhatan pegawai RRI di akun instagramnya @Aiinizzaa betapa pilunya nasib orang tua ketika sang anak mendapatkan makan gratis di sekolah namun saat pulang tidak ada hidangan di meja makan.

Jelas MBG ini adalah proyek ambisius Prabowo yang tanpa kalkulasi. Oleh sebab itu, Ia tidak mengurangi anggaran Polri dan Kemenhan, publik menduga bahwa dua lembaga negara ini akan dijadikan alat untuk menekan semua pihak agar menerima programnya dengan tangan terbuka. Apabila hal tersebut dilakukan, sementara Tukin tidak terbayarkan, Gaji 13 dan 14 dihapuskan, kelas pekerja jadi pengangguran, barangkali Aksi Massa karya Tan Malaka adalah jawaban paling tepat untuk mencapai keadilaan dan kemerdekaan.

Penulis: Robith Fahmi

Artikel Terkait

Artikel Terbaru