Sabtu, April 19, 2025

Menuju Institusi Maju, IAIM Lumajang Tingkatkan Kompetensi Pelayanan melalui Training Pustakawan

Surabaya- 24- 26 Oktober 2024, Institut Agama Islam Miftahul Ulum Lumajang mengirimkan delegasi calon pustakawan dan pengelola perpustakaan IAI Miftahul Ulum Lumajang sebagai wujud ikhtiar menjadi institusi yang maju dan melesat di segala aspek termasuk perpustakaan yang menjadi iconĀ penting sebuah lembaga pendidikan. Delegasi IAIM melaksanakan Training Pustakawan yang diikuti oleh 14 Orang terdiri dari Kepala UPT Perpustakaan IAIM Bapak Hairul Ulum, M.Pd, Koordinator IT IAIM Bapak M. Yusuf Hidayat, S.Kom, Kabag TU Bapak Muhammad Hasan Azhari, S.H, Koordinator IAIM Putri Ibu Siti Aisyah, M.Pd.I, Tim Dosen IAIM Putri Ibu Imaniar Mahmuda, M.A dan Ibu Nabila Nailil Amalia, M.Pd, Ketua Pengurus Pondok Putri Diah Kartika Rohman, S.H, M.E beserta 8 Orang lainnya ialah mahasiswi aktif IAIM Lumajang.

Pelatihan ini merupakan kerjasama IAIM Lumajang dengan UIN Sunan Ampel Surabaya dalam program kegiatan otomasi perpustakaan. Pengolahan koleksi buku dan pengelolaan perpustakaan apabila semakin dipermudah akan menjadikan pemustaka serasa dimanja dengan peningkatan kualitas layanan perpustakaannya. Terobosan awal ini merupakan jenjang pemanfaatan teknologi informasi di perpustakaan yang menjadi suatu kebutuhan, contoh riilnya ialah penerapan automasi perpustakaan. Melalui automasi perpustakaan, proses peminjaman dan pengembalian koleksi tidak membutuhkan waktu lama karena layanan sirkulasi telah terautomasi.

Kegiatan hari pertama diawali oleh sambutan hangat Kepala Perpustakaan UINSA, Prof Dr. Hj. Evi Fatimatur Rusdiyah, M.Ag beserta para anggota pustakawan UINSA dibuka dengan penjelasan materi manajemen perpustakaan oleh Bapak Hary Supriyantno, S.Ag, M.Pd. Dalam penjelasannya, Pak Hary yang juga sebagai dosen UINSA menyampaikan bahwasanya “Perpustakaan memang perlu dipikirkan bagaimana kenyamanan dan pelayanan yang mudah bagi pemustaka. Perpustakaan kami pengungjung mencapai ratusan bahkan ribuan tiap harinya akan tetapi yang meminjam hanya 21 orang. Hal ini merupakan perbandingan yang jauh sekali, bisa jadi mahasiswa ke perpus untuk ngadem, akses internet cari referensi karena wifi paling kenceng di perpus, atau bisa juga hanya baca ditempat.” Ujar pak Hary. Setelah ditelusuri ternyata banyak tempat favorit mahasiswa baik di lantai satu hingga lantai tiga.

Materi manajemen pustakawan oleh Bapak Hary Suprayitno, M.Pd (24/10)

Kegiatan bersambung dengan pemaparan materi kedua mengenai Tajuk Subyek dan Klasifikasi juga praktik pengolahan koleksi yang disampaikan oleh ibu Endah Sudarwijati, S.Ag, M.M beserta ibu Aries Hamidah, S.Ag, S.IPI, M.M. Ditengah penjelasan materi yang cukup epik, Ibu Aries menyampaikan bahwa “seorang pustakawan seharusnya ada jurusannya yaitu Ilmu Perpustakaan dari jenjang S1 hingga S3, tapi kalian luar biasa hanya menempuh materi dan praktek hanya dalam waktu 3 hari.” Pungkas bu Aries.

Materi kedua tentang Pengolahan buku berbasis otomasi (24/10)

Setelah mendengarkan penjelasan tersebut, calon pustakawan IAIM semakin berantusias dan mengenal Praktik Instalasi SLiM (Senayan Library Management System) yang dipandu oleh Bapak Joko Susilo dan Bapak Abdul Wahid Junaidi, S.Pd.I hingga di hari kedua. Kegiatan selanjutnya yaitu Input data bibliografi sebanyak 118 Buku dengan 104 Judul yang berbeda dipandu oleh ibu Ummi Rodliyah, S.Ag, S.IPI, M.Hum dan ibu Amira Oribia Wanda Sasmita, S.IIP. Kegiatan di hari kedua merupakan ilmu baru yang ternyata menjadi seorang pustakawan sulit juga. “Saya kira dulu menjadi bagian perpustakaan enak sekali, tinggal duduk jaga keluar masuknya buku, selesai. ternyata sulit juga waktu saya pelajari langsung.” Ucap beberapa calon pustakawan IAIM di sela kegiatan yang serius tapi santai itu.

Potret Evaluasi SLiM dan Maintenance fitur oleh Bapak Joko Susilo dan Bapak Abdul Wahid Junaidi, S.Pd.I (24-25/10)

Berlanjut di hari terakhir dengan target menuntaskan 100 buku lainnya harus sudah diolah berbasis otomasi dan buku terkoleksi secara databased yang berdampak pada sirkulasi simpan pinjam buku terlacak otomatis dan juga mengurangi angka kehilangan buku yang menjadi kasus nyata di lapangan yang serius harus ditangani. Upgrade koleksi buku yang dibutuhkan pemustaka beralih dengan mengakses opac (online public access catalog)Ā tanpa perlu membolak-balikkan kartu katalog Ā yang berdebu untuk menelusur informasi mengenai koleksi yang dibutuhkan.

Pustakawan IAIM Lumajang dalam pengerjaan Tajuk Subyek, Klasifikasi hingga Pelabelan buku (25/10)

Penggunaan senayan library manajement system hampir semua aktivitas pengelolaan perpustakaan dapat dilakukan dengan bantuan komputer dan sarana teknologi informasi lainnya. Kegiatan sirkulasi, manajemen anggota, manajemen koleksi, administrasi perpustakaan serta penelusuran koleksi dapat dilakukan dengan menggunakan komputer dan senayan. Dengan demikian maka aplikasi ini mampu memenuhi kebutuhan otomasi perpustakaan. Kegiatan berakhir dengan sambutan oleh Rektor IAIM Lumajang Bapak Mochammad Hisan S.Psi, M.Sos “Selain ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Prof Evi selaku kepala perpustakaan juga para pustakawan UINSA yang bersedia membimbing para calon pustakawan IAIM untuk siap bersinergi dalam membawa wajah baru bagi perpustakaan kami yang merupakan jantung sebagaimana organ tubuh tidak akan berjalan jika jantungnya mati. Maka, kami harap kekompakan para tim tidak hanya disini saja tetapi juga dibawa ke perpustakaan IAIM lumajang.” Tutur pak Hisan.

Rektor IAIM Bapak Mochammad Hisan, S.Psi, M.Sos menerima Cinderamata dari Kepala Perpustakaan UINSA; Ibu Prof Dr. Evi Fatimatur Rusdiyah, M.Ag (26/10)

Kegiatan berakhir sore hari sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan dengan agenda Rencana Tindak Lanjut yang diwakilkan oleh Sekretaris perpustakaan UINSA Bapak Hary Supriyatno, M.Pd dan dihadiri juga oleh WaRek I IAIM Lumajang bapak Farhanuddin Sholeh, M.Pd.I. Total buku yang sudah diolah dan terlacak di SLiM ialah 221 buku dengan 206 judul yang berbeda. Kegiatan pelatihan otomasi tidak hanya berakhir selama tiga hari saja, selanjutnya ialah kerja mandiri penyelesaian pengolahan buku yang dilengkapi dengan nomor barcode selaras dengan buku induk, pelabelan buku sesuai dengan klasifikasi, penyampulan buku hingga penataan buku di rak yang nantinya akan ada Monev I dan II di bulan November mendatang. (Nabila N.A)

 

Artikel Terkait

Artikel Terbaru