Sabtu, Agustus 16, 2025

Mengajar Nahwu & Shorof di Negeri Jiran

Datang ke Malaysia untuk KKN Internasional bukanlah sesuatu yang pernah saya bayangkan akan terjadi di awal kuliah. Namun, Allah mengatur langkah saya hingga akhirnya mendarat di Selangor, tepatnya di Ma’had Tahfidz Darul Falah—Pesantren Tahfidz yang tenang, rapi, dan penuh semangat belajar.

Yang pertama membuat saya terkejut adalah semua santrinya perempuan. laki-laki yang ada di sini bisa dihitung dengan jari, termasuk saya dan satu teman KKN yang lain. Awalnya canggung, apalagi perbedaan bahasa Melayu dan Indonesia cukup terasa. Tapi suasana kian mencair ketika kami mulai masuk kelas dan mengajar.

Materi yang saya sampaikan adalah Nahwu & Shorof, ilmu yang sering dibilang “Berat” tapi sejatinya adalah kunci memahami bahasa Arab. Di awal, saya khawatir santri akan bosan. Namun kekhawatiran itu cepat hilang ketika melihat mereka begitu antusias, bahkan berlomba-lomba menjawab pertanyaan i’rab atau hafalan wazan.

Saya sadar, mengajarkan Nahwu & Shorof di pesantren tahfidz itu seperti memberi kunci tambahan pada mereka. Hafalan Al-Qur’an yang mereka miliki menjadi lebih “hidup” ketika mulai paham kenapa kata “ٱلْحَمْدُ” marfu’ atau kenapa “ٱللَّهِ” majrur. Ada momen kecil tapi membekas ketika salah satu santri berkata, “Cikgu, Sekarang bila saya membaca ayat Al-Quran, rasanya semakin seronok. Selain melafazkan, saya juga cuba membuat i‘rab pada setiap lafaz, seperti yang Cikgu ajarkan.”.

Tentu saja perjalanan ini tidak tanpa hambatan. Tingkat pemahaman santri berbeda-beda, sementara waktu yang kami miliki hanya tiga bulan. Banyak bab yang seharusnya bisa disampaikan, terpaksa saya ringkas. Meski begitu, saya melihat betapa efektifnya metode cepat baca kitab Al Miftah dari Pondok Pesantren Sidogiri yang saya terapkan di sini.

Metode ini menggabungkan berbagai ilmu nahwu dan shorrof (Gramatika bahasa arab) menjadi lebih mudah dipahami, praktis dan menyenangkan, termasuk dengan penggunaan lagu dan nadzom syair yang mudah di hafal.
KKN Internasional ini mengajarkan saya banyak hal, bukan hanya tentang belajar & mengajar tapi juga tentang adaptasi, komunikasi lintas budaya, dan pentingnya membawa ilmu ke mana pun kita pergi.

Penulis: Rifqil Abadi

Artikel Terkait

PENGUMUMAN PBAK 2025

PENGUMUMAN PBAK 2025

Artikel Terbaru