Sabtu, Agustus 16, 2025

Ketika Catering Menjadi Jalan Berkah: Catatan dari Kancong Darat, Banting, Selangor

Malaysia dikenal sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim, di mana nilai-nilai syariat Islam tidak hanya menjadi pedoman ibadah, tetapi juga membentuk pola hidup sehari-hari. Di banyak tempat, usaha kuliner bukan sekadar urusan bisnis, tetapi menjadi jalan untuk berbagi keberkahan. Salah satu contohnya dapat ditemui di Rumah Anak Yatim dan Asnaf Assolihin, Kancong Darat, Banting, Selangor.

Selama mengikuti KKN Internasional di sini, saya menemukan bahwa keberlangsungan hidup anak-anak asrama ini tidak hanya bergantung pada donasi para dermawan, tetapi juga pada sebuah usaha mandiri bernama Catering Assolihin. Usaha ini dikelola oleh Abang Muaz, putra dari Abi Molyana, pengasuh utama rumah anak yatim.

Catering Assolihin tidak hanya melayani pesanan harian, tetapi juga berbagai acara besar seperti pernikahan, kenduri, dan majlis. Menu yang disajikan selalu mengutamakan bahan-bahan yang halal, segar, dan berkualitas, sesuai standar yang ditetapkan oleh Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM). Standar ini bukan hanya soal sertifikasi, tetapi juga menjadi komitmen moral yang dipegang teguh dalam setiap tahap produksi—mulai dari pemilihan bahan, proses masak, hingga penyajian.

Yang menarik, usaha ini bukan hanya menjadi sumber penghasilan untuk membiayai kebutuhan hidup anak-anak di Rumah Anak Yatim dan Asnaf Assolihin, tetapi juga memberikan manfaat bagi para pekerjanya. Sebagian besar karyawan Catering Assolihin adalah perantau, termasuk satu orang dari Indonesia. Mereka tidak hanya mencari nafkah, tetapi juga ikut merasakan semangat pengabdian, karena setiap hidangan yang mereka olah turut menjadi sumber kebahagiaan bagi anak-anak asrama.

Selama berada di sini, saya melihat bahwa Catering Assolihin dijalankan dengan semangat gotong royong dan niat tulus untuk membantu. Keuntungan yang diperoleh tidak dihabiskan untuk kepentingan pribadi, melainkan digunakan untuk menyediakan makan sehari-hari bagi anak-anak asrama, membiayai pendidikan mereka, dan menjaga fasilitas rumah yatim tetap layak huni.

Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa usaha kuliner dapat menjadi lebih dari sekadar bisnis. Di tangan orang-orang yang tulus, seperti di Catering Assolihin, dapur bukan hanya tempat memasak, tetapi juga menjadi pusat lahirnya keberkahan dan kebaikan yang mengalir untuk banyak orang.

Trio Agus Mustafa– Mahasiswa KKN Internasional Prodi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Ushuluddin IAIM Lumajang

Artikel Terkait

PENGUMUMAN PBAK 2025

PENGUMUMAN PBAK 2025

Artikel Terbaru