Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) bukan hanya sekadar kewajiban akademik, melainkan ruang nyata untuk mengimplementasikan nilai-nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama dalam hal pengabdian kepada masyarakat. Kesempatan untuk mengikuti KKN Internasional ke Negeri Jiran tepatnya di Rumah Anak Yatim dan Asnaf Assolihin, Kancong Darat, Banting, Malaysia, menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi saya secara pribadi dan akademik.
Melalui tema “Berkhidmat Berdampak”, saya bersama dua rekan lainnya berusaha memberikan kontribusi terbaik dalam bidang pendidikan dan seni. Kami mengajarkan anak-anak mengaji dengan memperhatikan tajwid dan makhraj, melatih seni rebana dan silat sebagai bagian dari warisan budaya, serta mengadakan kegiatan perlombaan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan.
Pengalaman ini jauh melampaui sekadar kegiatan mengajar atau berbagi keterampilan. Hidup dan berinteraksi dengan masyarakat lintas budaya membuka mata saya terhadap pentingnya empati, toleransi, dan kemampuan adaptasi. Bahasa dan adat istiadat yang berbeda menjadi tantangan awal, namun pada akhirnya justru menjadi pelajaran paling berharga yang saya bawa pulang.
Anak-anak di Rumah Yatim dan Asnaf menunjukkan semangat belajar yang luar biasa. Setiap senyum, sapaan, dan antusiasme mereka dalam mengikuti kegiatan menjadi motivasi tersendiri. Mereka tidak hanya belajar dari kami, tetapi saya pun belajar banyak dari mereka tentang ketulusan, semangat, dan harapan.
Kegiatan ini juga mengajarkan saya bahwa menjadi mahasiswa bukan hanya tentang belajar di dalam kelas, tetapi bagaimana ilmu yang diperoleh mampu memberi manfaat langsung kepada masyarakat. Saya merasa memiliki tanggung jawab sebagai representasi kampus dan bangsa. Oleh karena itu, dalam setiap aktivitas dan interaksi, saya berusaha menampilkan sikap terbaik, baik secara akademik maupun dalam kehidupan sehari-hari.
KKN Internasional di Malaysia ini menjadi jembatan untuk mengenal dunia yang lebih luas. Ia membentuk karakter, memperluas perspektif, dan memperdalam rasa tanggung jawab sosial. Saya percaya, pengalaman ini akan menjadi bekal penting untuk menghadapi tantangan di masa depan sebagai generasi yang siap bersaing dan berkontribusi di tingkat global.
Bagi saya, Kancong Darat bukan sekadar tempat singgah selama KKN, tetapi telah menjadi ruang belajar penuh makna yang akan selalu saya kenang.
Trio Agus Mustafa– Mahasiswa KKN Internasional Prodi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Ushuluddin IAIM Lumajang