MEC

IAIM Lumajang memiliki cita-cita untuk menjadi salah satu Perguruan Tinggi Keagamaan yang maju dan mampu menjawab permasalahan dan tantangan yang semakin berkembang dalam masyarakat, khususnya pada bidang syari’ah.  Dalam rangka pencapaian cita-cita tersebut, didirikannya Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah.  Dalam rangka pencapaian cita-cita tersebut, Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah dalam kedudukannya sebagai bagian integral dalam Sistem Pendidikan Nasional melaksanakan fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi : Pendidikan, Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat. Berdasarkan kondisi yang ada, serta berlandaskan pada peranan Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Nasional, maka perencanaan Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syari’ah disusun atas dasar strategi sebagai berikut :

1. Jangka pendek yang lamanya satu tahun. Perecanaan ini dititikberatkan pada konsolidasi untuk mencapai mutu standar  tertentu sehingga bisa mencapai kebutuhan masyarakat.
2. Jangka panjang yang lamanya 5 (lima) tahun. Perencanaan pengembangan institusi mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat akan pendidikan tinggi keagamaan, yang :
3. Berakhlak mulia;
4. Kreatif dan inovatif;
5. Berwawasan kebangsaan;
6. Cerdas, sehat, dan mampu bersaing;
7. Berdisiplin dan bertanggung jawab; serta
8. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang serta mampu menerapkannya secara simultan.

Mengacu kepada ketentuan tersebut diatas dan dengan mempedomani visi dan misi IAIM Lumajang, maka disusunlah  visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah yang penyusunannya dilakukan melalui mekanisme :

1. Penggodokan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Strategi Pencapaian pada tingkat Program Studi. Pada kesempatan ini Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah mengundang semua dosen Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah untuk membahasnya.
2. Penguraian pada tingkat Institusi Universitas. Hasil penggodokan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Strategi Pencapaian pada tingkat Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah kemudian dibawa pada tingkat Institusi, dan penguraian dilakukan dengan melibatkan secara langsung pihak-pihak tertentu seperti :
   1. Perangkat program studi.
   2. Para Wakil Ketua.
   3. Utusan Mahasiswa.
   4. Perwakilan masyarakat/stake holder.

Penentuan akhir. Hasil penguraian yang dilakukan pada tingkat Institusi kemudian dilakukan pengesahan melalui rapat pimpinan IAIM Lumajang bersama Yayasan Miftahul Ulum Selaku Badan Penyelenggara dengan melibatkan segenap Ketua Program Studi.