Jumat, Desember 5, 2025

IAIM Lumajang Tegaskan Peran Strategis PTKIS Berbasis Pesantren dalam Pembangunan Kebangsaan melalui Stadium General 2025

Lumajang, 29 November 2025 – Institut Agama Islam Miftahul Ulum (IAIM) Lumajang kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat tradisi keimuan Islam dan peran intelektual pesantren melalui penyelenggaraan Stadium General bertema “Peran Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) Berbasis Pondok Pesantren dalam Kehidupan Berbangsa”. Acara ini berlangsung khidmat dan dihadiri jajaran pimpinan kampus, dosen, pengurus organisasi kemahasiswaan, serta mahasiswi baru IAIM Lumajang.

Kegiatan Stadium General menjadi agenda akademik IAIM Lumajang yang bertujuan memberikan penguatan wawasan, membentuk cara pandang kritis, serta meneguhkan karakter mahasiswa sebagai santri intelektual. Acara digelar di tengah berkembangnya kebutuhan bangsa terhadap lembaga pendidikan berbasis pesantren yang mampu melahirkan generasi moderat, berintegritas, dan responsif terhadap dinamika masyarakat.

Rektor IAIM Lumajang, Mochammad Hesan, S.Psi., M.Sos., dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi ruang refleksi sekaligus penguatan wawasan bagi mahasiswa di tengah dinamika masyarakat modern.“Stadium General ini menjadi kesempatan bagi kita untuk memperluas cara pandang, agar para santri dan mahasiswa mampu menempatkan diri di tengah perubahan yang terjadi di masyarakat,” ujarnya.

Acara ini menghadirkan narasumber utama Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si., Penasehat Ahli Kemenag RI. Dalam pemaparannya yang interaktif dan inspiratif, memaparkan peran perguruan tinggi keagaman islam swata berbasis pondok pesantren dan kehidupan berbangsa khususnya dalam berbagai corak pendidikan yang ada di pesantren “Kita harusnya bersyukur mendapatkan berbagai asupan Ilmu Islam murni maupun Ilmu agama yang hanya didapatkan di pesantren, sekaligus pendidikan pesantren yang integratif dalam satu tempat”, ungkapnya.

Ia juga menekankan bahwa pendidikan pesantren berdiri di atas dimensi haqqul yaqin bahwa pendidikan yang tidak sekadar menekankan teori, tetapi juga penghayatan spiritual.“Pendidikan pesantren adalah pendidikan yang lebih mengedepankan pada dimensi haqqul yakin”, imbuhnya.

Menutup materinya, Prof. Nur Syam berpesan bahwa generasi santri memiliki tanggung jawab besar menjaga warisan keilmuan Islam.“Tugas kita adalah menjaga warisan para leluhur dalam mengembangkan ilmu Islam. Ke depan, kita memikul amanah besar untuk mengembangkan keislaman yang integratif,” tegasnya.

Pemberian Cinderamata IAIM Lumajang kepada Prof. Dr. H. Nur Syam.

Stadium General ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa IAIM Lumajang untuk memperkuat identitas sebagai insan akademis sekaligus santri, serta memahami peran strategis pesantren dalam membangun peradaban bangsa.

Reporter: Alfi Aprilianingsih

Publisher: Nabila N.A

Artikel Terkait

Artikel Terbaru