Oleh: Dr. H. Zainuddin, M.Pd.I
Pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah, umat Islam di seluruh dunia merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang merupakan hari kelahiran Nabi kita yang mulia. Maulid Nabi bukan hanya sekadar momen perayaan, tetapi juga kesempatan untuk merenungkan ajaran dan teladan yang ditinggalkan oleh Rasulullah SAW
Salah satu bentuk Rasa Syukur kita kepada Nabi Muhammad SAW di bulan maulidunnabi ini, yaitu dengan kita melihat dan meneladani pada sifat-sifat wajib Rasulullah yang di akhir zaman sudah banyak yang hilang pada sebagian diri manusia dan tidak pulang-pulang entah ke mana, yaitu sifat shiddiq dan amanah. Sifat shiddiq berarti benar.
Penetapan siddiq (benar atau jujur) pada urutan pertama secara logis dapat dilihat dari perjalanan hidup Rasulullah SAW. Beliau selalu mengendalikan berbagai keinginan yang ada dalam dirinya sehingga tetap dalam kebenaran.
Beliau berlaku siddiq dan menjaga amanah tidak hanya selama berdagang, namun juga dalam aktivitas lainnya. Realita dan Fakta yang terjadi dalam kehidupan kebanyakan manusia, sifat Shiddiq dan Amanah tersebut sudah mulai menghilang dan bahkan punah, baik dalam ruang lingkup keluarga, sosial kemasyarakatan dan bahkan dalam aspek Kepeminpinan di Negara kita.
Oleh karena itu, alangkah indahnya di momen bulan kelahiran Nabi Agung ini, kita sebagai umat Islam khususnya mencari kembali sifat Shiddiq dan Amanah yang selama ini pergi tidak tahu ke mana. Tentunya ekspresi dan implementasinya bukan hanya ketika bulan Maulid, melainkan harus ada komitmen dan kontinuitas dalam jiwa kita, untuk senantiasa menerapkan sifat Jujur dan Amanah dalam keberlangsungan hidup kita sehari-hari.
Dengan barokahnya bulan Maulidun Nabi SAW, ya Rab kembalikanlah sifat Jujur dan Amanah yang telah lama pergi, khususnya untuk Ummat Nabi Muhammad SAW, Allahumma Sholli Ala Muhammad. صلوا على النبي

